KLIKPOSITIF - Film garapan sutradara Michael Bay, Transformers: Age of Extinction sukses menduduki puncak box office dalam pekan pertama pemutarannya.
Dikutip dari laman Time, Transformers 4 tercatat mengantongi pendapatan USD100 juta atau bila dirupiahkan sekitar Rp 1,2 triliun untuk hitungan pendapatan secara lokal. Sementara secara pemutaran dunia (37 negara), Transformers 4 meraup penghasilan hingga USD201,3 juta atau setara dengan Rp 2,4 triliun.
Ternyata dibalik film yang sukses ini, terdapat campur tangan seorang putra bangsa di dalamnya. Ya. Dialah Ronny Gani, seorang animator asal Indonesia yang terlibat dalam pembuatan film itu.
Dilansir dari situs VOA, ternyata ini bukan kali pertama bagi Ronny terlibat dalam penggarapan film hollywood. Ia sebelumnya sudah pernah terlibat dalam penggarapan film-film Hollywood seperti The Avengers, Pacific Rim, dan Noah. Ronny sudah lima tahun bekerja di perusahaan Industrial Light and Magic di Singapura, sebuah anak perusahaan dari Lucas Film Group yang fokus mengerjakan efek visual untuk film Hollywood.
"Kebetulan kali ini kita berhasil mendapatkan proyek film Transformers. Ini pertama kali saya kerja bersama Michael Bay," ujar Ronny Gani yang tahun ini berusia 31 tahun.
Menurut Ronny, sebanyak 20 orang animator film Transformers: Age of Extinction membutuhkan waktu selama enam bulan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Untuk seluruh kru efek visual di Singapura jumlahnya mencapai 100 orang, termasuk modeler, kompositor, lighter, dan effect artist. Sebagian lagi dikerjakan oleh tim lain di kantor pusat Industrial Light and Magic di San Francisco, Amerika Serikat.io
Mengerjakan Transformers menjadi tantangan tersendiri bagi Ronny yang merupakan lulusan arsitektur Universitas Indonesia ini. Untuk tidak merubah karakterisasi dari setiap karakter dalam filmnya, Ronny melakukan berbagai riset dengan menonton ulang film-film Transformers sebelumnya, setiap karakternya seperti apa gaya bertarungnya.
Menurut pendiri sekolah online Bengkel Animasi ini, sutradara Michael Bay memiliki gaya yang cukup bagus dalam menggarap film-filmnya dan memiliki mata yang tajam.
"Seringkali hasil pengerjaan sebuah adegan yang sudah dikirim kepada Michael Bay akhirnya dikirim kembali kepada para animator dan kru visual effect di Singapura untuk bisa diperbagus. Saat satu set sudah disetujui, kemudian ditarik kembali, karena menurut dia masih bisa dibuat lebih bagus lagi," cerita Ronny.
Bagi para animator, setelah mereka selesai menggarap sebuah film, mereka akan pergi ke bioskop bersama-sama untuk menyaksikan hasil karya mereka. Bagi Ronny sendiri, ia lebih suka memperhatikan reaksi penonton yang sedang menonton film di layar.
"Saya melihat semua audience yang lagi memandang ke layar. All of these people in this cinema, in this theatre are looking at my works. And not only in this cinema, (but) the whole world is seeing my works," ungkapnya.
http://www.klikpositif.com/news/read/9476/ini-animator-indonesia-yang-terlibat-pembuatan-transformers-4-.html
0 komentar:
Posting Komentar