Sabtu, 06 Desember 2014

DEMAK, KOMPAS.com - Andi Riyanto (34), warga Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Semarang, tersangka pengedar narkoba lintas kota hanya tertunduk pasrah saat dimintai keterangan oleh Kepala Polres Demak, AKBP Setijo Nugroho ketika gelar perkara di Mapolres Demak, Kamis ( 27/11/2014 ). 

Tersangka yang berprofesi sebagai operator karaoke di salah satu lokalisasi di Semarang tersebut, ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Demak bersama dua orang kurirnya, Budi Utomo (22), warga Kelurahan Tambak Mulyo, Kecamatan Semarang Timur, Semarang dan Arif Wibowo (28), warga Kelurahan Ngemplak, Kecamatan Semarang Barat, Semarang. 

Dari tangan tersangka, petugas menyita 13 paket hemat sabu, timbangan elektronik, alat penghisap dan enam buah ponsel. "Mengedarkan sabu itu dilarang, tahu gak? Beruntung tertangkapnya di Indonesia, kalau di Malaysia, kalian akan digantung sampai mati," kata AKBP Setijo Nugroho didampingi Kepala Sub Bagian Humas Polres Demak, AKP Zamroni, saat menginterogasi tersangka narkoba. 

Tersangka Andi, kata Kapolres, tertangkap saat melakukan transaksi sabu di salah satu rumah di Desa Pilangsari , Kecamatan Sayung, Demak. Dari hasil pengembangan, petugas menangkap dua tersangka lainnya. 

Menurut Kapolres, Demak merupakan penyangga empat kota, yakni Jepara, Kudus, Grobogan dan Kota Semarang, sehingga sangat dimungkinkan sebagai tempat transit maupun jalur pintas jembatan peredaran narkoba. 

Hal itu terbukti dengan terungkapnya 14 kasus narkoba selama setahun terakhir ini. "Adanya penangkapan ini, mudah-mudahan bisa memutus jaringan maupun sel-sel peredaran narkoba, sehingga dapat menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba yang dapat merusak masa depan," kata Kepala Polres. 

Sementara itu, tersangka narkoba Andi Riyanto, mengaku terpaksa menjual sabu karena pekerjaannya sebagai operator karaoke tidak cukup untuk menghidupi istri dan satu orang anaknya di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok dampak adanya kenaikan harga BBM.

"Gaji operator karaoke kecil, mas. Satu jamnya cuma Rp 10.000 saja," akunya. 

Dengan menjual sabu, kata Andi, keuntungannya lebih menjanjikan. Satu gram sabu yang dibelinya Rp 1.150.000 kemudian dibuat menjadi delapan paket hemat dengan harga per paketnya Rp 200.000.

"Kalau banyak yang pesn untungnya lumayan, satu paket bisa dapat Rp 50.000 - Rp. 10.000," kata dia. "Barangnya (sabu, red) dapat dari teman di Semarang. Transaksinya di tempat yang telah disepakati,"  kata dia.http://regional.kompas.com/read/2014/11/27/14103701/Gaji.Sejam.Rp.10.000.Operator.Karaoke.di.Tempat.Prostitusi.Nyambi.Jual.Sabu

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar