Judul      : Harry Potter and The Goblet of Fire (Harry Potter dan Piala Api)
Penulis : J.K.Rowling
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal   : 896 hal
Harry Potter seakan-akan melihat semua peristiwa ini dalam mimpinya. 
Bekas lukanya kembali sakit, dan ia mengira-ngira apakah Voldemort 
sekarang berada didekatnya di Privet Drive. Harry memutuskan mengirim 
surat pada walinya-Sirius Black. Tetapi kekhawatirannya untuk sementara 
tertutupi oleh kegembiraan menyaksikan final Piala Dunia Quidditch 
antara Bulgaria dan Irlandia. Keluarga Weasley mengundangnya langsung ke
 rumah keluarga Dursley.
Hermione, terutama Harry Potter , Ron Weasley
 dan keluarganya sangat bersemangat untuk menonton pertandingan 
tersebut. Kemeriahan acara itu sangat terasa. Ada maskot-maskot dari 
kedua negara -Veela
 dan Leprechaun- yang dengan keahlian masing-masing sangat berhasil 
memikat para penonton. Pemain Quidditch asal Bulgaria -Viktor Krum- yang
 merupakan idola Ron juga ikut bermain dengan skill yang sangat 
mengagumkan.
Namun seusai pesta kemenangan para pemenang, terjadilah sesuatu yang 
tidak diduga-duga. Para pelahap maut bertopeng membuat kekacauan. Dan 
puncaknya sebuah tamnda kegelapan dilepaskan ke angkasa. Orang-orang 
dari kementrian sihir kalang kabut mencari ke semua tempat. Dan yang 
paling mengejutkan lagi, ternyata tanda kegelapan tersebut dilepaskan 
dari tongkat sihir Harry Potter yang sempat hilang ketika mereka asyik 
menonton pertandingan. Harry dan Ron sempat menjadi tertuduh, untungnya 
masalah tersebut dapat dijernihkan.
Mereka dengan cepat dapat melupakan kejadian tersebut karena di 
Hogwart akan menjadi tuan rumah  sebuah event besar yaitu Turnamen 
Triwizard. Turnamen ini sudah bertahun-tahun tidak diselenggarakan 
karena sangat berbahaya dan sering menyebabkan kematian para pesertanya.
 Turnamen ini akan diikuti oleh 3 sekolah dari tiga negara. Dari 
masing-masing sekolah akan dipilih satu juara oleh Piala Api. Ketiga 
juara tersebut akan dipertandingkan dalam 3 tugas, untuk menentukan 
siapa juara yang berhak mendapatkan Piala Triwizard dan uang emas 
sebesar 1000 galleon dari kementrian sihir.
Walaupun sedikit tertarik, Harry dan Ron tidak bisa mengikuti 
turnamen  ini karena mereka belum cukup umur. Tetapi sebuah kejutan 
kembali terjadi, ketika nama Harry Potter keluar dari Piala Api sebagai 
juara keempat dari turnamen yang seharusnya hanya diikuti oleh 3 juara. 
Hampir semua orang menghujat Harry Potter, bahkan Ron pun sempat salah 
paham dan tidak mempercayai sahabatnya, padahal Harry benar-benar tidak 
pernah memasukkan namanya ke dalam Piala Api.
Wali Harry Potter, Sirius Black dan Dumbledore malah mengkawatirkan 
adanya orang yang bermaksud membunuh Potter dengan memasukkannya ke 
dalam turnamen yang berbahaya itu.
Ketiga tugas yang harus dilakukan , masing-masing terpisah jarak 
waktu beberapa bulan karena turnamen ini akan mengambil waktu sepanjang 
tahun ajaran. Ketiga juara lainnya adalah Cedric Diggory dari asrama Hufflepuff Hogwart, Fleur Delacour dari Akademi Sihir Beauxbatons , dan …..Viktor Krum dari Institut Sihir Durmstrang.
Harry sama seklai tidak siap ketika menghadapi tugas pertama dan 
keduanya. Tetapi pertolongan yang tidak diduga-duganya membuat ia 
berhasil menyelesaikan kedua tugas tersebut. Bahkan karena kebaikan dan 
ketulusan hatinya, ia berhasil untuk sementara menempati posisi pertama 
bersama Cedric Diggory.
Untuk tugas ketiga, Harry tidak bisa mengabaikannya lagi. Bersama 
Hermione dan Ron, ia berlatih beberapa mantra sihir baru yang akan 
menolongnya dalam menghadapi rintangan.
Apakah sebenarnya tugas pertama, kedua dan ketiga bagi para juara 
Turnamen Triwizard? Berhasilkah Harry memenangkan Turnamen ini? Baca 
sendiri deh, lebih seru.
Banyak hal yang mereka alami sepanjang tahun ajaran. Mereka mendapatkan guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang baru yaitu Mad-eye-Moody, yang akan sangat berperan dalam cerita ini. Ada pula Rita Skeeter, seorang jurnalis dari Daily Prophet
 yang sangat menyebalkan. Ia memutarbalikkan semua fakta dan 
menuliskannya di Daily Prophet sehingga banyak orang-orang yang 
disengsarakan perbuatannya tersebut. Termasuk Harry, Hermione, dan 
Hagrid. Namun diakhir cerita, Rita Skeeter mendapatkan pembalasan yang 
setimpal dari Hermione.
Buku ke 4 Harry Potter: Harry Potter and The Goblet of Fire 
 (Harry Potter dan Piala Api) oleh J.K. Rowling ini sangat brilian. 
Asyik, seru, penuh misteri, pokoknya lengkap deh. Pun di akhir cerita, 
sangat mengharukan. Bagaimana semua kebenaran akhirnya terungkap. 
Bagaimana seorang Harry Potter dengan beraninya berduel melawan Lord 
Voldemort. Bagaimana pertemuan Harry dengan arwah kedua orangtuanya.
http://ledakan.wordpress.com/2013/03/28/sinopsis-buku-harry-potter-ke-4-harry-potter-and-the-goblet-of-fireharry-potter-dan-piala-api-oleh-j-k-rowling/



 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar